**Salahi Aku Ku Jatuh Cinta Lagi: Sebuah Refleksi Pahit Manis tentang Hati yang Degil**
Kita semua pernah mengalaminya. Perasaan yang seharusnya sudah terkubur dalam-dalam, tiba-tiba bersemi kembali. Terhadap orang yang sama. Orang yang mungkin pernah melukai, mengecewakan, atau bahkan menghancurkan hati kita. Salahi aku, ku jatuh cinta lagi. Kalimat ini bukan sekadar lirik lagu, tapi sebuah pengakuan jujur tentang kelemahan manusiawi kita.
Mengapa kita bisa jatuh cinta lagi pada orang yang sama, padahal logika berteriak untuk menjauh? Ada beberapa kemungkinan yang berputar di pusaran emosi kita.
Pertama, **kenangan**. Otak kita cenderung mengingat hal-hal baik lebih kuat daripada yang buruk, terutama jika ada emosi intens yang terlibat. Kenangan indah bersama mantan kekasih, aroma parfumnya, lagu yang dulu sering didengar bersama, semuanya bisa memicu nostalgia dan romantisme yang semu. Kita lupa rasa sakitnya, dan hanya mengingat manisnya.
Kedua, **keinginan untuk menyelesaikan sesuatu yang belum selesai**. Mungkin ada perasaan menggantung, seperti ada bab yang belum tuntas dalam cerita cinta kita. Kita berharap, kali ini, segalanya akan berbeda. Kita ingin membuktikan bahwa kita bisa membuat hubungan itu berhasil, kali ini.
Ketiga, **kenyamanan**. Kembali pada seseorang yang sudah kita kenal, terasa lebih aman daripada memulai dari awal dengan orang baru. Ada rasa familiar yang menenangkan, meskipun kita tahu di balik kenyamanan itu ada potensi luka yang sama.
Namun, sebelum menyerah pada godaan untuk kembali, ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri: Apakah orang ini sudah berubah? Apakah masalah yang dulu menghantui hubungan kami sudah terselesaikan? Apakah aku jatuh cinta lagi karena cinta yang sesungguhnya, atau hanya karena kesepian dan ketakutan akan perubahan?
Jatuh cinta lagi pada mantan kekasih bukanlah dosa. Hati punya caranya sendiri untuk merasa. Tapi, jangan biarkan hati membutakan logika. Belajarlah dari masa lalu, dan jangan ulangi kesalahan yang sama. Terkadang, cinta sejati adalah cinta yang mampu melepaskan.
Salahi aku ku jatuh cinta lagi, adalah sebuah pengakuan jujur. Tapi, akui juga bahwa kita punya kendali atas diri sendiri. Kita berhak bahagia, dan kita berhak memilih dengan bijak, siapa yang pantas mendapatkan cinta kita. Cinta itu buta, tapi kita tidak.
Comments